Tuesday, May 27, 2008

TESIS

Ayo semangat ngerjain tesis :)

Wednesday, May 21, 2008

UJIAN AKHIR CAWU III

Hari ini merupakan awal ujian akhir cawu 3 MTI UGM angkatan IX. Diawali dengan ujian mata kuliah Komunikasi Bisnis dan Profesi/KBP. Ujian KBP bersifat terbuka dan membahas kasus-kasus, mata kuliah ini diampu oleh Dra. Reni Rosasi, MSc. Besok dijadwalkan ujian Mata kuliah Keamanan Sistem dan Jaringan Komputer/KSJK. Mata kuliah KSJK diampu oleh Bapak Surahyo Sumarsono, BEng, MEngSc. Semoga hasilnya memuaskan, amiin

Monday, May 19, 2008

REVISI PRA PENDADARAN 1

Setelah melalui pra pendadaran 1 sekarang sy sedang melakukan revisi proposal yg di bahas pada pra pendadaran 2. Cukup banyak revisi yg hrs sy lakukan. waktu untuk revisi pun berkurang karena kami MTI angkatan IX masih harus mengikuti ujian akhir cawu 3 minggu ini 21-23 Mei.

Semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar. amiin

Sunday, May 11, 2008

PRA PENDADARAN !

Pra pendadaran di Magister Teknologi Informasi UGM ada empat kali, cukup banyak memang, diharapkan setiap mahasiswa ketika memasuki pendadaran sesungguhnya sudah betul-betul siap baik dari segi konsep dan teknis maupun secara psikologi.

Sekarang saya sedang akan memasuki pra pendadaran 1 Jadwalnya hari rabu ini. Tolong doakan ya teman-teman :).

Tesis saya bertemakan Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan. Dengan adanya sistem ini nantinya dapat membantu pengambil keputusan dalam memilih keputusan yang terbaik dengan cepat.

Thursday, May 8, 2008

SEDIKIT HUMOR


Buat ibu-ibu & Bapak2 yang masih punya anak kecil???ati2 klo masukin
anak sekolah????. .



Hari pertama nan indah di sebuah TK Mawar Merah yang diasuh oleh
seorang ibu guru Lisa yang berjiwa komunis.Ibu Guru ini mulai
memasuki kelas Nol 2 - dan Ia mulai mengajar kepada anak2 TK tersebut tentang
Faham Atheisme (Faham Tidak Bertuhan).Ia mulai mengambil sebuah
penghapus papan tulis, dan mulai berkata pada anak2 TK di kelasnya
itu:



Anak-anak penghapus papan tulis ini kelihatan gak?" sambil tangannya
mengacung-acungkan hapusan di depan kelas...
"KELIHATAAAAAN !!!" kata anak2 TK serempak dan bersemangat.



"Yang terlihat menunjukkan keber-ada-an, maka kalau penghapus ini
kelihatan artinya penghapus ini ada nggak?" tanyanya lagi kepada
murid-muridnya.



"ADAAA!!" kata anak2 itu penuh semangat.



Kemudian ia mulai menaruh penghapus papan tulis di meja. Ia lalu
mengambil sebuah kapur putih. Kemudian berkata kembali pada
murid-muridnya:



"Anak-anak KAPUR ini kelihatan nggak?" sambil tangannya kembali
mengacungkan kapur di depan kelas.



"KELIHATAAAAAN !!!" kata anak2 TK serempak dan bersemangat.
"Nah!! Kalau kapur ini terlihat berarti kapur ini ada nggak?"
tanyanya lagi kepada murid-muridnya.
"ADAAA!!" jawab anak2 semangat tanpa tedeng aling2.
Lalu sang guru mulai memasukkan doktrin2 komunisme-nya
kepada anak-anak TK tersebut.



"ANAK-ANAK ! TUHAN ITU KELIHATAN NGGAK?" tanyanya lebih semangat
kepada anak-anak muridnya.



"NGGAAAK!!!" teriak anak2 murid langsung dengan polosnya.
"BERARTI TUHAN ITU. ADA NGGAAAK???" tanya Ibu Guru lagi dengan
bersemangat.



"NGGAK ADAAA...!!!" jawab anak2 bersemangat tanpa mikir panjang.



Di pojok belakang kelas tiba2 berdiri Akhtar, anak murid yang paling
badung dan termasuk yang paling nakal.. lalu ia mulai berjalan dengan
gagah dan sok tahu ke depan kelas. Kemudian dia berkata lantang di
depan kelas:
"KAWAN-KAWAN OTAK IBU KELIATAN.. NGGAAAK???" tanyanya pada
teman-temannya sekelas.



"NGGAAAK!!" teriak teman-teman sekelasnya langsung dengan suara yang
paling keras dari yang tadi.
Kemudia ia bertanya lagi: "BERARTI OTAK IBU GURU ADA NGGAAAK???"



"NGGAK ADAAA!!!!!" jawab teman-temannya.



(Dari seorang teman)

Tuesday, May 6, 2008

PROPOSAL

Proposal merupakan suatu laporan berisi rincian kegiatan yang akan dilakukan atau akan diadakan, sedangkan proposal tesis adalah laporan kepada pihak akademik suatu instansi pendidikan s2 bahwa akan dilakukannya suatu kegiatan penelitian tesis oleh seorang mahasiswa.

Itulah kesibukan saya sekarang yaitu membuat proposal kemudian diajukan kebagian akademik dengan terlebuh dahulu di konsultasikan dengan dosen pembimbing yang berjumlah dua orang
sekarang sudah memasuki tahapan revisi proposal yang pertama kali.

Doakan cepat selesai ya :)

Sunday, May 4, 2008

SEDIKIT RENUNGAN...


Saat ini fenomena hamil di luar nikah begitu marak, dan masyarakat pun sudah menganggap hal ini sebagai sesuatu yang biasa. Di mana-mana ada pemilu (pengantin hamil dahulu). Ironisnya, maksiat ini banyak dilakukan umat Islam, padahal Islam mengajarkan umatnya agar jangan mendekati zina... Kemajuan teknologi informasi benar-benar telah membawa pengaruh besar bagi masyarakat. Sayang, kebanyakan pengaruh yang ditimbulkannya bersifat negatif, yang mengarah pada dekadensi moral, khususnya bagi generasi muda. Pengaruh budaya barat yang disebarkan melalui berbagai tayangan di televisi, VCD, ataupun internet yang begitu mudah diakses, sungguh sangat terasa.



Perubahan nilai atau cara pandang terhadap pergaulan antar lawan jenis pun berubah. Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu, kini hal itu dianggap biasa. Jangankan bersentuhan atau sekadar berciuman, yang lebih dari itu pun dilakukan, dengan tanpa rasa malu! Naudzubillah... Saat melakukan hal itu (zina), mungkin rasa malu benar-benar sudah menghilang dari hati dua insan yang dimabuk cinta. Hawa nafsu telah membius mereka, sehingga hal itu pun terjadi. Namun...bila kemudian timbul konsekuensi logis dari perbuatan mereka itu, benarkah tiada lagi sepotong malu yang tersisa...? Bagi seorang gadis, ternyata itu seringkali menyisakan rasa malu yang dalam. Gara-gara hamil di luar nikah, sekolah terpaksa kandas. Dan semua orang tahu, kini ia tidak gadis lagi. Duh, malu ...rasanya! Tambah malu lagi, bila sang pacar tidak mau mengakui atau bertanggung jawab atas perbuatannya. Bila begini jadinya, rasanya, habislah sudah masa depannya. Penyesalan pun selalu datang terlambat.



Demikian juga bagi orangtua si gadis. Ijab qabul belum dilakukan.... eh, rahim anaknya sudah ‘diisi’ orang. Siapa yang tak marah. Yang lebih menyedihkan adalah rasa malu seorang anak, jika kelak ia tahu, bahwa ia lahir ke dunia ini disebabkan perbuatan yang memalukan. Itulah beberapa ‘malu’ yang tersisa, dari perbuatan yang sepantasnya hanya dilakukan binatang itu. Ketika mengetahui anak gadisnya dihamili pacarnya, biasanya seorang bapak buru-buru menikahkan mereka. Ia tak peduli, sah atau tidakkah pernikahan dalam kondisi demikian. Yang penting, jangan sampai anaknya melahirkan tanpa memiliki suami. Walaupun menurut hukum di negeri ini, pernikahan dalam kondisi seperti itu dianggap sah, namun sah jugakah bila dituinjau dari hukum agama yang syar’i?



Dalam islam, seorang wanita yang hamil harus menunggu sampai anaknya lahir, jika ingin menikah. Lagipula, jika pernikahan seperti itu sah, maka akan senanglah para pezina. Enak sekali, bisa berzina dulu dan menikah kemudian. Bila sang wanita tidak hamil, tidak perlu menikah. Yang seperti itu tentu saja sangat bertentangan dengan Islam, karena islam memberikan hukuman yang tegas bagi para pelaku zina. Normalnya, dalam pernikahan, kehadiran anak dianggap sebagai anugrah yang tak ternilai harganya. Tapi, bila anak terlahir dari hubungan di luar nikah, maka ia pun dianggap sebagai aib. Tak jarang, sebelum ia lahir ke dunia, orangtuanya berusaha menggugurkannya. Setelah lahir pun, seringkali ia hanya dibuang begitu saja, seperti sampah yang tak berharga.



Adapun mengenai nasab anak dari perbuatan zina dinasabkan pada ibunya. Meskipun bapak bayi itu sudah menikah dengan ibunya, tapi jika si anak lahir dari perbuatan di luar nikah, maka ia tetap dinasabkan pada ibunya. Jika anak itu perempuan, maka kelak bapaknya (secara biologis) tidak boleh menjadi wali nikahnya! Jadi kehamilan di luar nikah, memang membawa madharat yang panjang....



Pernikahan Tidak Lagi Sakral Terlepas dari sah atau tidaknya pernikahan 'pemilu' ini, biasanya tidak akan membawa kebahagiaan yang langgeng dalam rumah tangga. Sebab pernikahan sudah kehilangan makna, tidak sakral lagi. Tak ada ‘malam pertama’ yang indah nan penuh kejutan. Karena semua dirasakan sebelum menikah.



http://mediamuslim.org/

BACALAH TEMANKU WALAU SEJENAK

KEUTAMAAN MEMPELAJARI, MENGAJARKAN, DAN MEMBACA AL-QUR'AN

Keutamaan orang yang mengajarkan Al-Qur’an
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Keutamaan orang yang membaca Al-Qur’an
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa saja membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).

Keutamaan mempelajari Al-Qur’an, menghafal, dan membacanya
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan ia hafal, dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia. Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya, maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an, ‘naik dan bacalah dengan pelan sebagaimana kamu membaca di dunia, karena kedudukanmu terletak pada akhir ayat yang kamu baca’.” (HR. At-Tirmidzi).

Al-Khatthabi mengatakan bahwa jumlah ayat Al-Qur’an adalah sesuai dengan jumlah tingkatan dalam surga. Dikatakan kepada pembaca (Al-Qur’an), “naiklah dalam tingkatan sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang sebelumnya kamu baca (di dunia).” Oleh karena itu, barangsiapa yang membaca dengan sempurna seluruh Al-Qur’an, maka ia menempati tingkatan surga yang paling atas di akhirat. Sedangkan barangsiapa yang membaca suatu juz darinya, maka kenaikan dalam tingkatan surga sesuai dengan bacaannya itu. Dengan dimikian, akhir pahalanya adalah pada akhir bacaannya.

Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al-Qur’an
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan kepada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya-tanya, ‘bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘karena anakmu telah membawa Al-Qur’an’.” (HR. Al-Hakim).

Al-Qur’an memberi syafa’at kepada ahlinya di akhirat
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “ Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberi syafa’at kepada seorang hamba kepada hari kiamat.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).

Pahala orang yang berkumpul untuk membaca dan mengkaji Al-Qur’an
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah Ta’ala, sedangkan mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya sesama mereka, melainkan meraka dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjung oleh Allah di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud).

Adab membaca Al-Qur’an
Ada beberapa adab yang disebutkan oleh Ibnu Katsir, di antaranya:
1. Menyentuh Al-Qur’an atau membacanya dalam keadaan suci.
2. Bersiwak sebelum membacanya
3. Mengenakan pakaiannya yang terbaik
4. Menghadap kiblat
5. Berhenti membaca jika menguap
6. Tidak memotong bacaan dengan suatu perkataan kecuali memang ada keperluan
7. Pikirannya terkonsentrasi
8. Ketika melalui ayat yang berisi janji, maka berhenti untuk memohon kepada Allah, dan ketika melalui ayat yang berisi ancaman, memohon perlindungan kepada-Nya
9. Tidak meletakkan Al-Qur’an tercarai-berai
10. Tidak meletakkan sesuatu di atasnya
11. Tidak saling mengeraskan bacaan terhadap orang lain

www.belajarislam.com

Oh Indahnya


Islam merupakan agama yang datang untuk kebaikan bagi seluruh umat manusia. Islam telah menyerukan kepada pemeluknya agar senantiasa menjaga kemulian wanita karena ia merupakan istri, ibu, dan teman hidup para pria. Berbagai kehinaan yang terjadi pada kaum wanita pada masa jahiliyah telah dilenyapkan dengan kedatangan Islam. Islam telah memberikan dan menjaga hak-hak wanita dalam segala aspek kehidupan. Dalam aspek pendidikan misalnya, sejak awal kedatangannya, Islam telah memberi hak wanita untuk memperoleh pendidikan yang memadai. Hal ini dapat dilihat pada para wanita dari golongan sahabat. Mereka adalah wanita-wanita cerdas. Pada zaman sahabat, mereka ikut aktif dalam pengajaran dan penyebaran hadits seperti yang dilakukan oleh Aisyah. Begitu juga dapat dilihat pada Hafshah binti Umar yang merupakan salah seorang wanita penjaga Al-Qur’an. Mereka merupakan wanita-wanita yang peduli pada pendidikan sehingga dari tangan-tangan merekalah lahir para ulama-ulama besar Islam. Pembinaan ini tentu dilakukan dan diawali dari pendidikan dirumah. Oleh sebab itu, para ibunda para ulama merupakan wanita-wanita yang tinggal dirumah.



Sejak awal kedatangannya, Islam telah mengangkat harkat dan derajat kaum wanita dan menganggap mereka sebagai partner bagi kaum pria. Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi di awal peradaban Eropa. Pada tahun 581 M, bertepatan dengan tahun hijrahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, di Eropa dilaksanakan suatu munas (musyawarah nasional) yang membahas mengenai peran wanita. Para anggota munas tersebut berselisih paham tentang sosok wanita, apakah mereka juga diciptakan sebagai manusia atau tidak? Akhirnya, diputuskan bahwa wanita itu juga manusia, akan tetapi mereka diciptakan hanya untuk mengabdi kepada kaum pria. Walaupun seiring perjalanan waktu, terjadi tuntutan-tuntutan dari kaum wanita untuk memperoleh hak-hak mereka, sehingga terlahirlah gerakan emansipasi wanita. Propaganda emansipasi wanita ini berada di bawah naungan dua teori yaitu pembebasan wanita, dan persamaan hak antara pria dan wanita yang muncul pertama kali di Negara Eropa, Prancis. Orang-orang Nasrani disana menganggap bahwa wanita merupakan sumber kemaksiatan dan pangkal segala keburukan. Para pendeta di Eropa terus menyebarluaskan sikap permusuhan terhadap kaum wanita ini. Bermula dari sikap keras para pendeta inilah maka kaum wanita berada dalam gejolak dan kemarahan sehingga muncullah teori kebebasan wanita dan kesetaraan gender.



Seruan-seruan “sesat” tersebut muncul dari orang-orang Barat yang kemudian mereka berusaha menyebarkannya pada kaum muslimin. Anehnya, seruan-seruan tersebut diterima dengan tangan lebar oleh sebagian kaum muslimin. Para penyeru yang mengaku sebagai “Pembela perempuan” menyangka bahwa perempuan yang hanya tinggal di rumah saja akan menyebabkan berkurang haknya sebagai perempuan dan akan membunuh kepribadiannya. Oleh karena itu, para penyeru emansipasi wanita ini menyerukan agar para wanita untuk keluar rumah guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan berkarier. Selain itu, akibat seruan “emansipasi wanita” ini, mulai muncullah keberanian para muslimah untuk membuka hijab mereka, bersolek, dan memakai pakaian yang mempertontonkan aurat mereka di depan umum. Mereka menganggap bahwa hal tersebut merupakan hasil dari kebudayaan yang maju dan modern. Sungguh suatu pernyataan yang aneh. Jika maju dan modernnya suatu peradaban ditentukan dengan aurat yang semakin terbuka, maka kera beserta teman-temannya lebih layak dianggap sebagai makhluk yang memiliki peradaban paling maju dan modern karena kera beserta teman-temannya sama sekali tidak menutup auratnya.



Cukuplah kita kembali pada ajaran Islam karena Islam merupakan sumber kebaikan yang berlandaskan pada wahyu Allah. Islam telah mengangkat harkat dan memuliakan para wanita melalui syari’at-syari’atnya sedangkan seruan emansipasi hanya akan menjerumuskan kaum wanita ke dalam jurang kehinaan.